Relasi Pendidikan Islam dan Budaya Lokal: Studi Tradisi Sadranan

  • Desi Nur Arifah IAIN Salatiga
  • Badrus Zaman IAIN Salatiga
Keywords: Pendidikan Islam, Budaya Lokal, Tradisi Sadranan

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan  relasi pendidikan Islam  dengan tradisi sadranan di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Informan penelitian ini terdiri dari Kepala Desa, Ketua RW dan Tokoh Masyarakat di Dukuh Kadipiro Desa Genting. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Relasi Pendidikan Islam dengan tradisi Sadranan terdapat dalam 3 nilai pendidikan Islam, yaitu Pertama, Nilai Ibadah. Nilai ibadah yang terkandung dalam Tradisi Sadranan berati bahwa masyarakat menganggap tradisi ini hanya bertujuan untuk beribadah kepada Allah. Di dalam tradisi ini terselip Doa yang masyarakat lakukan untuk sarana beribadah dengan menyembah Allah SWT. Kedua, Nilai Muamalah. Tradisi Sadranan merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat guna untuk berhubungan secara langsung dalam pelaksanaannya. Maksutnya Nilai Muamalah berarti hubungan masyarakat secara Islam dengan masyarakat yang lain tanpa saling membedakan. Ketiga, Nilai Silaturahmi. Dalam Tradisi Sadranan yang menjadi tujuan pertama ialah menyambung tali silaturahmi antar saudara agar tidak putus. Dengan didakannya tradisi ini masyarakat lebih rukun dan damai.

Published
2021-06-30
How to Cite
Arifah, D., & Zaman, B. (2021). Relasi Pendidikan Islam dan Budaya Lokal: Studi Tradisi Sadranan. ASNA: Jurnal Kependidikan Islam Dan Keagamaan, 3(1), 72-82. Retrieved from https://ejournal.maarifnujateng.or.id/index.php/asna/article/view/33